Kata Pengantar
Alhamdulillahirabbil’alamin
puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmatnya lah sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.
Organisasi adalah
sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu
kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengorganisasian adalah
merupakan fungsi kedua dalam manajemen dan pengorganisasian didefinisikan
sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan
tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil
pengorganisasian adalah struktur organisasi, maka dalam
makalah ini kami akan membahas tentang menetapkan tujuan dan mengembangkan
rencana dengan mengambil contoh kasus mengenai organisasi BNPP RI ( Badan Nasional Pengelola
Perbatasan Republik Indonesia).
Kami
menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi
penyajian maupun materinya. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya kemampuan dan
pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik
dari semua pihak yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah.Kami
berharap semoga makalah ini akan memberi manfaat, khususnya bagi kami, serta
bagi semuanya. Aamiin.
Jakarta, Oktober
2016
Penyusun
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ 1
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 5
1.3 Tujuan ........................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 6
2.1 Definisi Organisasi........................................................................................................ 6
2.2
Struktur Organisasi........................................................................................................ 7
2.3
Pembagian
Kerja.............................................. ........................................................... 12
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 15
3.2 Kritik dan Saran ........................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 16
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Kata organisasi
mempunyai dua pengertian umum, pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau
kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah sakit, perwakilan
pemerintahan atau suatu perkumpulan olahraga. Pengertian kedua berkenaan dengan
proses pengorganisasian sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi
dialokasikan dan ditugaskan di antara para anggotanya agar tujuan organisasi
dapat tercapai dengan efisien.
Terdapat macam-macam
organisasi diantaranya organisasi niaga, organisasi sosial, organisasi
pemerintahan negara, organisasi regional dan organisasi internasional. Kali
ini, kelompok kami akan mengangkat contoh organisasi pemerintahan negara yaitu
BNPP, yaitu suatu lembaga yang mengatur tentang pengelolaan perbatasan.
Pengelolaan perbatasan merupakan bagian integral dari manajemen negara,
yang secara operasional merupakan kegiatan penanganan atau mengelola batas
wilayah dan kawasan perbatasan. Sejalan dengan reorientasi kebijakan
pembangunan di kawasan perbatasan, melalui Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008
tentang Wilayah Negara yang memberikan mandat kepada Pemerintah untuk membentuk
Badan Pengelola Perbatasan di tingkat pusat dan daerah dalam rangka mengelola
kawasan perbatasan. Berdasarkan amanat UU tersebut, Pemerintah melalui
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010 membentuk Badan Nasional Pengelola
perbatasan (BNPP). Dalam konteks pengelolaan batas wilayah negara dan kawasan
perbatasan, BNPP mengedepankan sinergi kebijakan dan program, sehingga
kelemahan dan keterbatasan yang ada selama ini, yakni penanganan perbatasan
negara secara ad-hoc dan parsial serta egosektoral, yang telah mengakibatkan
overlapping dan redundance serta salah sasaran dan inefisiensi dalam
pengelolaan perbatasan, diharapkan dapat diperbaiki.
Keanggotaan BNPP terdiri dari 18 Kementerian/Lembaga Pemerintah Non
Kementerian serta 12 Gubernur di Kawasan Perbatasan. Dengan demikian,
diharapkan akan mampu menjadi daya ungkit untuk memperkuat dan mengefektifkan
tugas-tugas yang diemban oleh Kementerian dan/atau Lembaga serta Pemerintah
Daerah dalam mewujudkan Kawasan Perbatasan sebagai Beranda Depan NKRI. Melalui
koordinasi dengan Kementerian dan Lembaga yang terkait langsung dengan
penanganan perbatasan negara, BNPP diharapkan dapat mendorong dan memfasilitasi
terciptanya kebijakan dan program pengelolaan batas wilayah negara dan
pembangunan kawasan perbatasan secara terintegrasi dan terpadu.
Ruang lingkup tugas utama BNPP adalah mengelola Batas Wilayah Negara dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan yang merupakan
kristalisasi dari amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 pasal 15 dan
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010 pasal 3, sebagai berikut:
- Menetapkan kebijakan program pembangunan perbatasan;
- Menetapkan rencana kebutuhan anggaran;
- Mengkoordinasikan pelaksanaan; dan
- Melaksanakan evaluasi dan pengawasan terhadap pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa itu definisi
organisasi ?
2. Apa itu struktur organisasi ?
3. Apa
itu pembagian kerja ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang dapat diambil adalah sebagai
berikut:
a. Mengetahui
definisi organisasi
b. Mengetahui
struktur organisasi
c. Mengetahui
cara pembagian kerja
BAB II
Pembahasan
2.1 Pasar dan Pemasaran
Pengertian pasar adalah tempat pertemuan
antara pihak penjual dan pembeli, atau lebih jelasnya, daerah, tempat, wilayahTerdapat
berbagai pendapat mengenai organisasi, ada yang langsung memberikan definisi
sendiri tentang apa itu organisasi ada juga yang melandaskan teori yang diperolehnya
dengan pemikiran para ahli. Bentuk suatu organisasi mulai dari yang
berbentuk kecil hingga organisasi yang bentuknya besar dan mempunyai suatu
tujuan yang berbeda pula, begitu pula tentang pengertian organisasi itu
sendiri. Banyak definisi dan pengertian dari organisasi yang di paparkan oleh
para ahli, berikut adalah beberapa definisi dan pengertian dari organisasi :
1. Kamus modern bahasa Indonesia M.
dahlan Al Barry
Organisasi adalah penyusunan dan pengaturan bagian-bagian hingga menjadi
suatu kesatuan; susunan dan aturan dari berbagai bagian sehingga merupakan
kesatuan yang teratur; gabungan kerja sama (untuk mencapai tujuan tertentu).
2. Pengertian Organisasi Menurut Beberapa Ahli
a.
Organisasi adalah susunan dan aturan dari
berbagai-bagai bagian (orang dsb) sehingga merupakan kesatuan yang teratur. (W.J.S.
Poerwadarminta)
b.
Organisasi adalah sistem sosial yang memiliki
identitas kolektif yang tegas, daftar anggota yang terperinci, program kegiatan
yang jelas, dan prosedur
pergantian anggota. (Janu Murdiyamoko dan Citra Handayani)
pergantian anggota. (Janu Murdiyamoko dan Citra Handayani)
c.
Menurut Stoner, organisasi adalah suatu pola
hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer
mengejar tujuan bersama.
d.
Menurut James D. Mooney, organisasi adalah bentuk
setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
e. Menurut
Chester I. Bernard, organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih.
2.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu
susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu
organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan
kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan
aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus
menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa. Empat elemen dalam
struktur organisasi yaitu :
1. Adanya spesialisasi kegiatan kerja
2. Adanya standardisasi kegiatan kerja
3. Adanya koordinasi kegiatan kerja
4. Besaran seluruh organisasi.
Struktur organisasi merupakan alat untuk membantu manajemen dalam mencapai
tujuannya. Struktur organisasi dapat memiliki pengaruh yang besar pada
anggotanya. Pengaruh struktur organisasi terhadap kepuasan dan kinerja karyawan
mengarah pada suatu kesimpulan yang sangat jelas. Struktur organisasi
menjelaskan bagaimana tugas kerja akan dibagi, dikelompokkan dan
dikoordinasikan secara formal. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi struktur
organisasi. Ernie (2006), menyatakan ada 4 (empat) faktor yang mempengaruhi
struktur organisasi antara lain:
Strategi
Organisasi
Strategi organisasi dibuat sebagai
upaya pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, jika struktur organisasi
dibentuk sebagai jalan untuk pencapaian tujuan maka struktur organisasi pun
selayaknya sejalan dengan strategi organisasi. Maka, jika terjadi perubahan
pada strategi organisasi akan berdampak pula pada perubahan struktur
organisasi.
Skala
Organisasi
Organisasi dapat dibedakan skalanya
menurut berbagai faktor diantaranya adalah dari jumlah penjualan, pangsa pasar
hingga jumlah tenaga kerja. Organisasi yang berskala besar artinya organisasi
tersebut barangkali memiliki berbagai cabang diberbagai daerah dikarenakan
pangsa pasarnya yang luas, dengan demikian memiliki tenaga kerja yang juga
tidak sedikit. Tapi walaupun tanpa cabang, organisasi dapat dikatakan berskala
besar jika tenaga kerja yang ada berjumlah ribuan seperti pabrik-pabrik garmen
penghasil produk-produk konveksi. Organisasi yang berskala besar karena ruang
lingkup aktivitasnya yang luas maka memerlukan pendelegasian wewenang dan
pekerjaan sehingga dalam mendesain struktur organisasinya pun perlu
mempertimbangkan berbagai faktor yang terkait dengan aktifitas yang luas
tersebut. Sedangkan organisasi berskala kecil biasanya memiliki jumlah tenaga
kerja yang sedikit karena pangsa pasar yang mungkin masih sedikit, jumlah
penjualan atau produksi yang juga sedikit. Organisasi yang berskala kecil biasanya
memiliki struktur organisasi yang lebih sederhana dan tidak terlalu banyak
terjadi pendelegasian wewenang dan pekerjaan.
Teknologi
Faktor teknologi yang dimaksudkan
disini adalah terkait dengan cara bagaimana suatu pekerjaan dilakukan. Selain
itu juga, faktor teknologi terkait dengan penggunaan alat-alat bantu dalam
sebuah organisasi.
Lingkungan
Lingkungan yang dinamis menuntut
organisasi juga untuk menyesuaikan diri secara dinamis. Proses penyesuaian yang
dilakukan oleh organisasi juga termasuk dalam penentuan struktur organisasinya.
Lingkungan yang dinamis akan mendorong organisasi untuk selalu menyesuaikan
struktur organisasi dengan tuntutan lingkungan yang senantiasa berubah.
Sebaliknya, lingkungan yang cenderung statis tidak akan terlalu banyak mengubah
struktur organisasi.
Fungsi
struktur organisasi
Fungsi struktur organisasi yaitu :
1.
Kejelasan Tanggung Jawab. Setiap anggota organisasi
harus bertanggung jawab dan apa yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap
anggota organisasi harus bertanggung jawab kepada pimpinan atau atasan yang
memberikan kewenangan, karena pelaksanaan kewenangan itu yang harus
dipertanggungjawabkan.
2.
Kejelasan Kedudukan. Kejelasan kedudukan seseorang
dalam struktur organisasi sebenarnya mempermudah dalam melakukan koordinasi
maupun hubungan karena adanya keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yang
dipercayakan kepada seseorang.
3.
Kejelasan Uraian Tugas. Kejelasan uraian tugas dalam
struktur organisasi sangat membantu pihak pimpinan untuk melakukan pengawasan
dan pengendalian, dan bagi bawahan akan dapat berkonsentrasi dalam melaksanakan
suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas.
4.
Kejelasan Jalur Hubungan. Dalam rangka pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab setiap karyawan atau pegawai dalam sebuah organisasi,
maka dibutuhkan kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur, sehingga
jalur penyelesaian pekerjaan akan semakin efektif dan dapat saling
menguntungkan. Penggolongan aktivitas dalam struktur dapat kita bagi menjadi
empat unsur :
a)unsur pimpinan
b)unsur pembantu pimpinan
c)unsur pelakasana tugas pokok
d)unsur pelaksana tugas-tugas
fungsional
Tahapan
Proses Pengorganisasian Berlangsung
Seperti yang
kita ketahui bahwa organisasi itu penting dalam kehidupan kita sehari-hari.
Namun tidak banyak orang yang mengetahui dengan pasti proses pengorganisasian
itu seperti apa. Dengan kata lain, proses organisasi itu kurang dipahami secara
baik dan benar karena banyak orang menganggap bahwa organisasi itu dibangun
karena ada orangnya. Padahal banyak hal yang perlu dan wajib diketahui dalam
berorganisasi, termasuk pentingnya mengetahui proses pengorganisasian. Berikut proses
pengorganisasian :
1. Memperinci
seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
Karena organisasi itu dibentuk berdasarkan suatu tujuan, maka kita harus
merinci seluruh pekerjaan yang akan dilakukan agar dalam proses pencapaian
tujuan bisa sesuai dengan apa yang dikerjakan dalam organisasi.
2. Membagi
pekerjaan ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan menyenangkan dapat
dilakukan oleh seseorang atau oleh sekelompok orang. Biasanya dalam organisasi
yang telah merinci pekerjaan apa yang akan dilakukan, organisasi tersebut akan
membagi pekerjaan tersebut ke dalam bidang-bidang tertentu, dengan kata lain yaitu
pekerjaan dikelompokkan sesuai kualifikasinya lalu di bagi ke dalam
bidang-bidang dalam organisasi. Bidang-bidang itu yang akan mengerjakan tugas
tersebut.
3. Mengkombinasikan
pekerjaan anggota organisasi dalam cara yang logis dan efisien. Setelah dibagi
pekerjaan, maka perlu dibagi bagian-bagian atau divisi-divisi organisasi untuk
melaksanakan pembagian pekerjaan tersebut.
4. Penetapan
mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan
yang harmonis. Setelah berhasil membagi pekerjaan sesuai bidang organisasi,
maka perlu dilakukan koordinasi antar bidang dan pengurus organisasi agar
mempermudah pelaksanaan pekerjaan. Terkadang ada suatu bidang dalam organisasi
yang akan membutuhkan sumber daya yang sama atau data yang sama, itulah
perlunya koordinasi.
5. Memonitor
efektivitas organisasi dan pengambilan langkah-langkah penyesuaian untuk
mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
Pembagian kerja harus disesuaikan
dengan kemampuan dan keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif. Oleh
karena itu, dalam penempatan karyawan harus menggunakan prinsip the right man in
the right place. Pembagian kerja harus rasional dan objektif, bukan emosional subyektif yang didasarkan atas dasar like
and dislike.
Dengan
adanya prinsip orang yang tepat ditempat yang tepat (the right man in the right
place) akan memberikan jaminan terhadap kestabilan, kelancaran dan
efesiensi kerja. Pembagian kerja yang baik merupakan kunci bagi
penyelenggaraan kerja. kecerobohan dalam pembagian kerja akan berpengaruh
kurang baik dan mungkin menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan,
oleh karena itu, seorang manajer yang berpengalaman akan menempatkan pembagian
kerja sebagai prinsip utama yang akan menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip
lainnya.
Dalam pembagian kerja karyawan harus memiliki sikap seperti dibawah ini :
Wewenang dan Tanggung Jawab
(Authority and Responsibility)
Setiap karyawan dilengkapi dengan wewenang untuk melakukan
pekerjaan dan setiap wewenang melekat atau diikuti pertanggungjawaban. Wewenang
dan tanggung jawab harus seimbang. Setiap pekerjaan harus dapat memberikan
pertanggungjawaban yang sesuai dengan wewenang. Oleh karena itu, makin kecil
wewenang makin kecil pula pertanggungjawaban demikian pula sebaliknya. Tanggung
jawab terbesar terletak pada manajer puncak. Kegagalan suatu usaha bukan
terletak pada karyawan, tetapi terletak pada puncak pimpinannya karena yang
mempunyai wewemang terbesar adaladh manajer puncak.
Disiplin (Discipline)
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap
pekerjaan yang menjadi tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan
wewenang. Dalam melaksanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip
kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik.
Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan
wewenang yang diperolehnya. Perintah yang datang dari manajer lain kepada seorang
karyawan akan merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab serta pembagian
kerja.
Kesatuan
pengarahan (Unity of Direction)
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan perlu
diarahkan menuju sasarannya. Kesatuan pengarahan bertalian erat dengan
pembagian kerja. Kesatuan pengarahan tergantung pula terhadap kesatuan
perintah. Dalam pelaksanaan kerja bisa saja terjadi adanya dua perintah
sehingga menimbulkan arah yang berlawanan. Oleh karena itu, perlu alur yang
jelas dari mana karyawan mendapat wewenang untuk melaksanakan pekerjaan dan
kepada siapa ia harus mengetahui batas wewenang dan tanggung jawabnya agar
tidak terjadi kesalahan. Pelaksanaan kesatuan pengarahan (unity of direction)
tidak dapat terlepas dari pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab,
disiplin, serta kesatuan perintah.
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Sangat penting pengorganisasian
(organizing) dalam manajemen. Karena merupakan fungsi dari manajemen yang pasti
ada dan sangat dibutuhkan, maka peran pengorganisasian sangat penting dan
sangat menentukan langkah selanjutnya dalam manajemen. Keberhasilan atau
kegagalan organisasi pasti berhubungn dengan peran para anggotanya. Suatu
keberhasilan dapat dicapai bila ada kerjasama yang baik antar para anggotanya.
Sedangkan kegagalan dapat disebabkan karena adanya faktor internal
pengorganisasian tersebut yang bersifat negatif.
3.2 Kritik dan Saran
Mengingat pentingnya
pengorganisasian maka perlu kiranya masalah ini diperhatikan dan dipahami
sebaik-baiknya. Setelah memahami pengorganisasian maka sebaiknya diterapkan
dalam aktual di lapangan. Dan untuk para pemimpin sebaiknya harus mengetahui
semua hal yang menyangkut tentang organisasi baik secara individu maupun
kelompok. Agar suatu organisasi berhasil para anggotanya harus saling bekerja
sama dengan baik dan menjaga kebersamaan agar apabila terjadi masalah dapat
diselesaikan dengan baik-baik tanpa harus mengganggu proses organisasi.
Daftar Pustaka
Abdul Halim, dkk. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: Unit Penerbit dan
Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.
Anthony, Robert N dan Govindarajan, Vijay. 2002. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta:
Salemba Empat.
Griffin, Ricky W dan Ebert, Ronald J. 2004. Bisnis Jilid 1 Edisi Ketujuh. Jakarta:
Permata Puri Media.
Nurochim, H dan Iwan Purwanto. 2010. Manajemen Bisnis. Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar