Selasa, 15 November 2016

Makalah Manajemen “ Tujuan dan Perencanaan Apple Inc. ”

Kata Pengantar

Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmatnya lah sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.
Penentuan tujuan merupakan langkah pertama dalam membuat perencanaan sehingga dalam pelaksanaannya nanti terarah sesuai dengan tujuan dan hasil yang ingin dicapai. Namun demikian, banyak individu / organisasi yang salah kaprah dalam menentukan tujuan dengan cara membuat beberapa tujuan dalam sebuah perencanaan. Hal ini tentu akan membingungkan dan berakibat kurang maksimalnya hasil yang bisa dicapai.Agar langkah dalam proses mencapai kesuksesan dengan tujuan yang tepat,maka dalam makalah ini kami akan membahas tentang menetapkan tujuan dan mengembangkan rencana dengan mengambil kasus mengenai “Perusahaan Apple Inc”.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi penyajian maupun materinya. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah.Kami berharap semoga makalah ini akan memberi manfaat, khususnya bagi kami, serta bagi semuanya. Aamiin.
Jakarta, Oktober  2016

                                                                                               Penyusun
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR........................................................................................................           1
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................           3
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................           3
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................           4
1.3 Tujuan ...........................................................................................................................           4
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................           5
2.1 Menetapkan Tujuan dan Mengembangkan Rencana.....................................................           5
2.2 Fungsi Tujuan dan Tahap Dasar Perencanaan...............................................................           6
2.3 Sejarah Perkembangan Perusahaan Apple Inc    ...........................................................           8
BAB III PENUTUP .........................................................................................................           18
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................           18
3.2 Kritik dan Saran ...........................................................................................................           18
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................           19




 BAB I
Pendahuluan
1.1  Latar Belakang
Rencanakanlah lebih dahulu dan milikilah tujuan. Seorang raja yang akan pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang?”maka bijaksanalah apabila memiliki tujuan di dalam pikiran. Orang cerdik bertindak dengan pengetahuan, tetapi orang bebal membeberkan kebodohan.
Seperti halnya perusahaan Apple yang merupakan salah satu perusahaan teknologi komunikasi yang paling sukses di dunia.Kesuksesan Apple dalam hal produksi dan pemasaran membuat kata kunci seperti “Marketing Strategy of Apple dan Apple Iphone Marketing menjadi kata-kata kunci yang laris digunakan oleh para peminat ilmu marketing yang ingin menguak atau meniru rahasia kesuksesan Apple.
Rilis pertama produk iPhone pada tahun 2007 yang menjadi tonggak kesuksesan Apple di abad ke-21 sebenarnya diawali oleh perencanaan dan kampanye pemasaran yang telah disusun bertahun-tahun sebelumnya, bukan hanya hasil pemikiran singkat. Dengan penerapan perencanaan strategis yang teliti dan didukung dengan sumber daya yang mumpuni, Apple berhasil meraih posisi sebagai salah satu perusahaan komunikasi tersukses di dunia.
1.2     Rumusan Masalah
1.      Apa itu tujuan dan rencana ?
2.      Apa saja fungsi tujuan dan tahap-tahap rencana ?
3.      Bagaimana cara menjadi perusahaan yang sukses seperti Apple ?
1.3     Tujuan
Adapun tujuan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
a.       Mengetahui definisi penetapan tujuan dan pengembangan rencana.
b.      Mengetahui kiat-kiat yang dilakukan oleh salah satu perusahaan tersukses di dunia yaitu Apple.
c.       Mengetahui cara meningkatkan keuntungan dalam perusahaan Apple.
d.      Mengetahui sejarah perkembangan Apple dimulai berdiri hingga sukses sampai saat ini.








 BAB II
Pembahasan
2.1     Pengertian Menetapkan Tujuan dan Mengembangkan Rencana
Penetapan tujuan adalah suatu hasil akhir, titik akhir atau segala sesuatu yang akan dicapai tujuannya oleh organisasi tersebut. Sebelum organisasi menentukan tujuannya, maka terlebih dulu untuk menetapkan misi atau maksud organisasi.
Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi. Sedangkan misi organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang membedakan organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar.
Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu dengan penentuan apa yang harus dilakukan oleh perusahaan dan bagaimana cara terbaik untuk melakukan hal tersebut. Adapun pengembangan rencana yaitu mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain; pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi.

2.2      Fungsi Tujuan dan Tahap Dasar Perencanaan
Adapun Fungsi tujuan sebagai berikut :
  • Pedoman Bagi Kegiatan, melalui penggambaran hasil-hasil di waktu yang akan datang.Fungsi tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus dan tidak harus dilakukan.
  • Sumber Legitimasi, akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan sumber daya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya.
  • Standar Pelaksanaan, bila tujuan dilaksanakan secara jelas dan dipahami, akan memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan organisasi.
  • Standar Motivasi, berfungsi sebagai motivasi dan identifikasi karyawan yang penting.Dalam kenyataannya, tujuan organisasi sering memberikan insentif bagi para anggota.
  • Dasar Rasional Pengorganisasian, tujuan organisasi merupakan suatu dasar perancangan organisasi.
Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui 4 tahapan berikut ini :

·         Tahap 1 : Menetapkan Tujuan atau Serangkaian Tujuan
Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja.Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber dayanya secara tidak efektif.

·         Tahap 2 : Merumuskan Keadaan Saat Ini
Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak di capai atau sumber daya-sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua ini memerlukan informasi terutama keuangan dan data statistik yang didapat melalui komunikasi dalam organisasi.

·         Tahap 3 : Mengidentifikasi Segala Kemudahan dan Hambatan
Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intern dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya, atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walau pun sulit dilakukan, antisipasi keadaan, masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan.



·         Tahap 4 : Mengembangkan Rencana atau Serangkaian Kegiatan untuk Pencapaian Tujuan
Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif yang ada.

2.3 Sejarah Perkembangan Perusahaan Apple Inc.
Apple Inc. merupakan perusahaan internasional yang terletak di Silicon Valley, Cupertino, California, Amerika Serikat. Apple bergerak dalam bidang perangkat keras komputer, perangkat lunak komputer, elektronik konsumen, serta distribusi digital. Dewasa ini Apple dipimpin oleh Tim Cook selaku CEO perusahaan. Proses transisi jabatan CEO membawa perubahan besar bagi perusahaan, Apple Inc. merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi komputer. Pada 3 Januari 1977, dengan nama Apple Computer Inc. pada awalnya, Apple Inc. membuat Apple II yang merupakan awal revolusi komputer pribadi yang kemudian mengalami kemajuan hingga sekarang dengan Macintosh pada tahun 1980-an.
Produk perangkat keras Apple, seperti iMac, Macbook, perangkat pemutar lagu iPod, dan telepon genggam iPhone hingga sekarang dikenal oleh berbagai kalangan. Beberapa perangkat lunak ciptaannya pun mampu bersaing di bidang kreatif seperti penyunting video Final Cut Pro, penyunting suara Logic Pro dan pemutar lagu iTunes yang sekaligus berfungsi sebagai toko lagu online.
Dimulai oleh Steven Wozniak sebagai salah satu pembantu pendiri Apple yang bertemu dengan Steven Jobs. Steven Wozniak ialah seorang hacker elektronik yang membuat versi BASIC dari Chip 6502 yang awalnya telah didesain oleh orang yang mendesain Motorola 6800, kemudian Wozniak membuat komputer agar chipnya tersebut dapat dijalankan. Apple I merupakan produk pertama dari perusahaan Apple. Produk ini dibuat dan dirancang oleh pendirinya, Steve Wozniak. Dan kemudian perangkat ini dipasarkan oleh rekannya, Steve Jobs. Di tahun 1976 kemudian ia mempopulerkan konsep komputer di rumah tangga atau pribadi dengan Apple II.
Berlanjut pada tahun 1980-an Steve Jobs membuat Apple III dan Apple Lisa namun kalah bersaing dipasaran dengan IBM. Tak menyerah, Steve Jobs membuat Apple Macintosh pada tahun 1984. Steve Jobs merupakan salah satu orang yang pertama kali menyadari potensi untuk mengomersialkan antarmuka pengguna grafis (graphical user interface) dan mouse yang dikembangkan di Palo Alto Research Center perusahaan Xerox hingga kemudian teknologi ini diterapkannya ke dalam Apple Macintosh.
Pasang surut perusahaan Apple Inc. membuat perusahaan ini terus berinovasi agar tak kalah saing dipasaran. Dengan pengalaman kegagalan yang lumayan banyak Jobs terbukti mampu merebut pasar dunia dengan berbagai produknya.
Dalam sejarah berdirinya Apple sampai saat ini, produk-produk Apple mulai dari gadget, laptop, hingga komputer tak pernah dijual dengan harga rendah. Dari perjalanan Apple dahulu ketika pertama kali didirikan sampai seri iPhone 5 keluar.
Simpel dan cukup unik memang, brand terkenal ini hanya diberi nama Apple. Buah kegemaran banyak orang. Kisah pemberian nama diawali ketika tenggat waktu memberikan nama untuk bisnisnya telah mencapai 3 bulan, Steve Wozniak kemudian menawarkan kepada staffnya “Jika sampai pukul 5 sore hari ini tidak ada yang menemukan nama yang baik untuk perusahaan ini, maka nama tersebut akan diambil dari apapun yang saya suka..”
Namun hingga pukul 5 sore, masih tidak ada yang menemukan nama yang tepat, kebetulan Steve Wozniak sedang memakan buah apel saat itu, dan sesuai dengan pernyataannya, perusahaan tersebut mengambil nama dari buah apel sebagai perusahaan Apple Computers.

Kejayaan Apple Tak Lepas Dari Pendirinya

Steven Jobs sangat dikagumi karena keahliannya untuk meyakinkan orang dan menjadi salesman unggul, yang sering dijuluki reality distortion field. Namun, kegigihannya juga pernah mengundang ketidakberuntungan. Kekerasan kepalanya mungkin telah menyebabkan Apple kehilangan kesempatan emas untuk menjadi pemimpin di bidang komputer pribadi.
Jobs pernah dikeluarkan dari Apple karena dianggap cepat berubah pikiran dan mempunyai emosi yang tinggi, namun kembali lagi untuk menjadi pemimpin sementara untuk menggantikan Gil Amelio pada saat itu. Hingga kemudian dia benar-benar resmi mengundurkan diri dari pendiri sekaligus presiden (CEO) Apple Inc. pada tanggal 25 agustus 2011 dan wafat di usia 56 tahun pada 5 Oktober 2011. Hingga kini Steve Jobs dikenal sebagai legenda di Apple bahkan bisa dibilang maestro teknologi yang paling inovatif abad ini.
Semenjak Apple ditinggalkan oleh Steve Jobs yang juga dikenal sebagai founder dan CEO Apple yang sebelumnya. Proses transisi jabatan CEO mengubah visi Apple menjadi “Apple akan bekerja dengan baik” yakin bahwa keberadaan mereka di muka bumi untuk membuat produk yang hebat dan tidak berubah. Apple selalu fokus pada berinovasi. Apple yakin pada kesederhanaan, bukan kerumitan. Apple yakin bahwa dirinya perlu memiliki dan mengambil alih teknologi yang utama dibalik produk yang telah dibuatnya, dan hanya berpartisipasi pada pasar dimana mereka dapat memberi sebuah andil yang berarti. Apple yakin untuk menolak ribuan proyek, sehingga mereka benar-benar dapat fokus terhadap beberapa hal yang sebenarnya penting dan berarti bagi mereka. Apple meyakini bahwa di dalam kolaborasi yang mendalam dan grup mereka yang saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, yang mana memperbolehkan mereka untuk berinovasi dengan cara yang orang lain tidak dapat lakukan. Dan sebenarnya, Apple tidak tinggal diam sehingga mencapai kesempurnaan pada tiap kelompok di dalam perusahaan, dan Apple telah menyadari untuk mengaku ketika mereka melakukan kesalahan dan memberanikan diri untuk berubah.
Apple memiliki sebuah misi yaitu Apple merancang Mac, sebuah PC terbaik di dunia, bersama dengan OS X, iLife, iWork dan perangkat lunak profesional. Apple memimpin revolusi musik digital dengan iPod dan iTunes toko online miliknya. Apple telah menciptakan kembali mobile phone dengan iPhone dan app store yang revolusioner, dan hal tersebut menjelaskan masa depan mobile media dan computing devices dengan iPad. Melihat visi dan misi yang baru tersebut, Tim Cook merancang beberapa rencana strategis bagi Apple untuk kedepannya, yaitu:
  1. Bertanggung Jawab dalam Pemeliharaan Lingkungan Hidup.
Strategi ini merupakan perwujudan dari visi Apple yaitu berfokus pada inovasi. Apple berusaha untuk memfokuskan diri terhadap pemanfaatan energi yang dapat diperbarui pada kantor dan tokonya. Hingga saat ini pemnafaatan energi yang dapat diperbarui tersebut mencapai 94% pada kantornya. Tantangan yang ditemui Apple yaitu energi yang dapat diperbarui tersebut belum tersedia untuk seluruh tokonya. Selain itu Apple berusaha untuk menyingkirkan zat-zat beracun dari proses produksi dan produk mereka.
  1. Pemanfaatan Kemampuan untuk Perancangan dan Pengembangan Produk.
Strategi ini sedang dijalankan secara terus menerus karena dalam rangka perusahaan untuk mempertahankan keuntungan dalam persaingan, Apple harus menawarkan inovasi yang unggul dibanding merk lain dan integrasi seluruh produknya. Pemanfaatan kemampuan ini akan memungkinkan Apple untuk berada di atas pesaing-pesaingnya.
  1. Meningkatkan dan Mengembangkan Produk Apple.
Dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan produk-produknya secara terus menerus, Apple menginvestasikan dalam jumlah yang besar pada divisi Research and Development (R&D) miliknya. Selama empat tahun terakhir ini Apple meningkatkan investasinya dari 2,4 miliar dollar hingga 4,5 miliar dollar di tahun 2013. Investasi ini membuktikan begitu pentingnya peningkatan dan pengembangan produk Apple. Apple meyakini pembeli akan pengalaman pembelian produk yang berkualitas tinggi, karena itu strategi perusahaan juga termasuk dalam perluasan ritel dan toko onlinenya untuk menyediakan penjualan yang berkualitas tinggi.
  1. Memberi Dukungan kepada Komunitas Apple.
Apple memberi dukungan lebih bagi komunitasnya untuk mengembangkan perangkat lunak third-party dan produk perangkat keras Apple.
  1. Strategi Target Pemasaran.
Apple memiliki empat target pasar yang jelas bagi produknya. Target pasar pertama mereka adalah remaja karena mereka menggunakan produk Apple untuk bersosialisasi, hiburan dan lain-lain. Target pasar berikutnya yaitu mahasiswa dan siswa, yang mana mennggunakan produk Apple untuk mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah mereka. Penggunaan produk Apple seperti laptop membuat kehidupan mereka lebih fleksibel. Target pasar berikutnya adalah pengusaha dan eksekutif perusahaan, yang mana mereka selalu menggunakan produk Apple untuk melakukan presentasi, urusan bisnis dan kerjasama perusahaan. Target pasar yang terakhir yaitu dewasa, mereka menggunakan produk Apple untuk terus menjaga relasi dan berkomunikasi dengan sahabat dan temannya serta menikmati hidup dengan bersosialisasi dengan orang lain.
  1. Strategi Produk.
Produk yang diproduksi Apple dibuat lebih fleksibel mudah untuk dibawa, memakan sedikit waktu dan dirancang dengan sebaik mungkin dan selalu lebih baik dari produk versi sebelumnya.
  1. Strategi Tempat.
Apple meletakkan toko onlinenya pada tempat yang mudah untuk ditemui, sehingga orang-orang dapat menuju ke toko dengan cepat dan membeli produk yang diinginkannya.
  1. Strategi Promosi.
Sarana promosi awal Apple melalui pengiklanan. Apple secara besar-besaran mempromosikan produk dan perbaruan produknya melalui saluran televisi, majalah teknologi, internet dan aplikasi.

  1. Strategi Harga.
Apple merancang produk yang tidak terlalu murah, produk Apple dijual dengan harga yang tinggi mengacu kepada survei mereka yang menyatakan bahwa pembelian produk dengan harga yang tinggi adalah sebuah cara yang layak untuk menghabiskan uang dan produk tersebut mampu memuaskan kebutuhan konsumen.
Apple dan Keuntungan Strategi Masa Depan
Jika kita berpikir tentang apa yang membuat strategi Apple lebih unggul dibanding para pesaingnya maka biasanya jawaban yang dikemukakan adalah karena Apple memiliki orang-orang seperti Steve Jobs dan Jonathan Ive yang namanya sudah mendunia. Memang benar bahwa memiliki “otak” seperti mereka di jajaran atas sebuah perusahaan akan memberikan keuntungan lebih untuk dapat bersaing dengan kompetitor. Tapi akan menjadi suatu kesalahan jika kita berpikir bahwa kesuksesan dan rencana jangka panjang Apple akan selesai tanpa adanya orang-orang tersebut. Menurut saya kesuksesan Apple bukan lah dari individu saja tapi dari usaha kolaborasi mereka yang memiliki visi berbeda dan unik.
Kalau kita lihat dari produk produk Apple yang beredar dipasaran, inti tujuan dari Apple dalam membuat sebuah produk adalah untuk selalu membuat produk yang bisa bersaing paling tidak untuk dua tahun kedepan, bukan saat ini. Untuk melakukan hal tersebut ratusan orang di Apple melakukan pekerjaan, penelitian dan lain-lain. Mengerjakan sesuatu yang sebagian besar pesaingnya tidak melakukan hal tersebut, yaitu melakukan visualisasi dari apa yang pelanggan inginkan dalam dua sampai lima tahun ke depan, berikut dengan arsitektur detail dari tiap visi yang dibuat. Kemudian dari detil tersebut tiap divisi akan merancang lebih detil lagi untuk dapat memastikan produk mereka terpakai di masa depan, bukan saat ini.
Sebuah contoh menarik yang mendeskripsikan proses di atas adalah pengembangan iPhone. Percaya atau tidak, menurut rumor, pengembangan iPhone ini dimulai dikisaran 2004 ketika beberapa insinyur Apple menunjukan design iPod dengan menggunakan touch screen yang lebih besar. Steve Jobs sangat terkesan dengan hasil research para insinyur itu, kemudian Steve Jobs menantang mereka untuk dapat membuat produk seperti tablet PC, dan menjejalkan semua fungsinya ke dalam sebuah iPod layar besar tersebut. Maka jadilah konsep iPod dengan layar besar menjadi sebuah handphone dengan layar sentuh dan design seperti tablet PC.
Namun pengembangannya tidak berhenti disitu, setalah adanya proses peninjauan kebutuhan pelanggan, maka Apple menginginkan iPod layar besar tersebut digunakan lebih dari sekedar untuk multimedia ataupun komunikasi. Mereka menyadari bahwa iPhone tersebut harus bisa menjadi PC dalam saku pelanggan untuk melayani penggunaan PC secara mobile di masa depan.
Butuh waktu tiga tahun untuk si iPhone ini hingga akhirnya dipasarkan di pasaran. Waktu yang cukup lama untuk membuat sebuah produk. Pada tahun 2007 Apple memperkenalkan iPhone beserta ekosistem aplikasi atau yang sekarang sering disebut “Mobile Apps”. Seperti yang kita tahu peluncuran iPhone ini seperti merubah perjalanan smartphone hingga saat ini. Walaupun dengan respon pesimis dari pasar pada awalnya tetapi akhirnya iPhone bisa menjadi salah satu penguasa smartphone di dunia.
Sejak saat itu para vendor handphone lainnya berlomba-lomba untuk membuat produk pesaing Apple. Walaupun banyaknya pesaing, tetapi start mereka terlambat, sehingga hingga saat ini para vendor masih berusaha untuk menyaingi iPhone bukan fokus untuk menciptakan produk yang berguna di masa depan. Sementara itu Apple pada waktu itu terus mengeluarkan update baru dari produk iPhone mereka secara berkala hingga saat ini.
Berikutnya Apple memperkenalkan iPad. Konsep tablet dari Apple sendiri bukanlah konsep baru karena pada tahun 1989 Apple pernah membuat konsep serupa di produk Newton MessagePad dan produk-produk MessagePad lainnya (biasa disingkat MP). Bedanya, perhatian Apple masih belum fokus ke detail desain, aplikasi dan layanan-layanan yang digunakan iPad pada saat ini. Jadilah produk MP tersebut kurang sukses dan tidak booming di pasaran.



 BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang pernah mengalami kegagalan dan kesulitan dalam memasarkan suatu produk yang dimiliki, walaupun pada awalnya telah memiliki tujuan dan rencana. Namun perusahaan yang cerdas adalah mereka yang mau berpikir cerdas, selalu berinovasi, menjadikan kegagalan sebuah pelajaran dan yang terpenting adalah menetapkan serta terus mengembangkan tujan dan rencana-rencana agar tetap terkiblat akan visi dan misi yang ingin dicapai.
3.2 Kritik dan Saran
Perusahaan hebat bukan terletak pada penjualan dengan harga tinggi dan menginginkan keuntungan yang besar. Karena persaingan teknologi yang semakin ketat, maka perusahaan harus pandai melihat kondisi lawan dan pasar. Secara logika, masyarakat lebih memilih produk bagus dengan harga yang sesuai, bukan pada produk yang biasa saja dengan harga yang cukup tinggi. Maka bersiaplah perusahaan itu akan gulung tikar jika tujuan dan rencana yang mereka tetapkan salah strategi atau tidak kembali pada tujuan dan rencana mereka masing-masing.


 Daftar Pustaka

Abdul Halim, dkk. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.
Anthony, Robert N dan Govindarajan, Vijay. 2002. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Griffin, Ricky W dan Ebert, Ronald J. 2004. Bisnis Jilid 1 Edisi Ketujuh. Jakarta: Permata Puri Media.

Senin, 14 November 2016

Makalah Manajemen “ Perusahaan Perseorangan : Warteg Kharisma Bahari ”



Kata Pengantar
Alhamdulillah segala puji hanyalah bagi Allah SWT, Tuhan pengatur semesta alam yang maha pengasih lagi maha penyayang. Hanya atas perkenan, rahmat, dan karunia-Nya, serta atas bantuan semua pihak, makalah ini dapat diselesaikan. Dewasa ini, dunia perekonomian mengalami perubahan yang sangat pesat karena dipengaruhi beberapa faktor yang menyebabkan arus kemajuan global perekonomian yang tidak dapat dibendung.
Salah satu aspek yang mendorong kemajuan tersebut adalah perusahaan perseorangan yang merupakan subfaktor pendukung terhadap negara menjadi maju dari aspek ekonomi. Karena perusahaan merupakan faktor utama dari negara untuk maju ke depannya. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas tema “ Perusahaan Perseorangan” dengan contoh kasus usaha warteg, usaha yang kadang dipandang sebelah mata, namun mempunyai andil yang besar bagi masyarakat juga pemerintah.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi penyajian maupun materinya. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah. Kami berharap semoga makalah ini akan memberi manfaat, khususnya bagi kami, serta bagi semuanya. Aamiin.
Jakarta, September  2016

                                                                                               Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ 1
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 6
2.1 Pengertian Perusahaan Perseorangan.............................................................6
2.2 Peranan Warteg dalam Perekonomian Negara..............................................7
2.3 Cara Meningkatkan Keuntungan di Usaha Kecil&Menengah......................9
2.4 Meningkatkan Kinerja Produksi di Usaha Kecil&Menengah......................10
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 13
3.2 Kritik dan Saran .......................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA …………………….…................................................. 14




BAB I
Pendahuluan
1.1  Latar Belakang
Negara berkembang seperti Indonesia di dalamnya banyak perusahaan yang tergolong dalam perusahaan perseorangan. Perusahaan perseorangan merupakan perusahaan yang tidak berbadan hukum walaupun perusahaan itu merupakan perusahaan dagang yang besar. Ini dikarenakan subjek hukumnya adalah orang-orang yang menjadi pengurusnya, jadi bukan badan usaha itu sendiri karena ia bukanlah hukum sehingga tidak dapat menjadi subjek hukum. Harta perusahaan bersatu dengan harta pribadi para pengurus atau anggotanya. Akibatnya kalau perusahaannya pailit, maka harta pengurus atau anggotanya ikut tersita juga.
Macam-macam perusahaan perseorangan antara lain toko kelontong, toko pakaian, perusahaan konstruksi lokal, usaha laundry, tukang bakso keliling, warteg, dan lain-lain. Di kota besar seperti Jakarta, tidak jarang kita temui warteg di sudut-sudut kota. Baik yang sudah lama berdiri seperti warteg Warmo, sampai dengan warteg yang baru berdiri sekalipun menjamur sekali di kota ini. Karena banyaknya pengusaha warteg di Jakarta, para pengusaha warteg ini pun mempunyai inisiatif untuk mendirikan perhimpunan kowarteg (Koperasi Warung Tegal) yang bertujuan untuk menjalin kerjasama dan membantu anggotanya melalui wadah koperasi tersebut.
Banyaknya pendatang dari daerah ke Jakarta tentu menjadi alasan utama mengapa Warung Tegal makin bertambah jumlahnya dan makin kuat eksistensinya. Dalam arti, banyak dari mereka yang bekerja di wilayah Jakarta dan sekitarnya sebagai buruh bangunan, buruh pabrik, tukang becak, sopir bus, dan profesi blue collar lainnya yang umumnya berpenghasilan rendah, menggantungkan kebutuhan makan mereka pada warteg.
Penghasilan yang rendah dan keberadaan warteg sudah pasti dihubungkan dengan kemampuan finansial untuk mencari biaya makan yang murah. Maklum saja, biaya hidup di kota-kota besar begitu tinggi. Sehingga dengan kondisi demikian, warteg menjadi solusi tersendiri bagi kaum ekonomi menengah ke bawah untuk menikmati makan yang murah meriah. Selain itu, target konsumen mereka adalah para mahasiswa daerah yang indekost. Tidak heran kalau di daerah kampus, warteg dapat dicari dengan mudah.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa definisi perusahaan perseorangan?
2.      Bagaimana peranan warteg dalam pergerakan ekonomi negara?
3.      Bagaimana cara meningkatkan keuntungan di bidang usaha kecil dan menengah khususnya warteg?
4.      Bagaimana cara meningkatkan mutu kinerja warteg sebagai usaha kecil dan menengah dalam produksi dan produktivitas?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
a.       Mengetahui definisi perusahaan perseorangan dengan ciri-cirinya.
b.      Mengetahui peranan warteg sebagai usaha perseorangan dalam menggerakkan perekonomian.
c.       Mengetahui cara meningkatkan keuntungan dalam perusahaan perseorangan, dalam hal ini diwakili warteg.
d.      Mengetahui cara meningkatkan mutu, kinerja produksi, dan produktivitas warteg sebagai rumah makan.

           






 BAB II
Pembahasan
2.1 Pengertian Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah suatu perusahaan atau bisnis yang dimiliki oleh pemilik tunggal sedangkan pengusaha perorangan adalah pemilik dari suatu perusahaan perseorangan. Bagi yang hendak memulai bisnis kecil, bentuk perusahaan perseorangan atau yang juga dikenal dengan usaha dagang adalah bentuk yang dipandang paling sesuai. Perusahaan perseorangan merupakan bentuk badan usaha yang biasanya didirikan oleh individu dan dikelola secara mandiri oleh satu orang. Umumnya modal untuk sebuah perusahaan perseorangan juga berasal dari satu orang saja.
Semua orang bebas berkembang membuat bisnis personal tanpa ada batasan untuk mendirikannya. Dari segi permodalan pengusaha perseorangan dapat saja mendapatkan pinjaman dari kreditor untuk operasional perusahaan, tetapi tidak berarti pinjaman itu sebagai bukti kepemilikan lain dari orang tersebut. Akibat dari adanya utang tersebut pemilik bertanggung jawab langsung dalam pelunasan utang tersebut dan apabila terjadi keuntungan, pengusaha tidak perlu membagi keuntungannya kepada kreditor.
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang paling digemari oleh masyarakat karena bentuk usaha ini di kelola oleh satu orang yang mengendalikan semua keputusan dan menerima seluruh profit serta bertanggung jawab atas semua utang dan kewajiban.
Laba yang dihasilkan oleh perusahaan perseorangan adalah menjadi milik pribadi yang diterima oleh para pengusaha tersebut dan terkena pajak yang diwajibkan oleh pemerintah.
Ciri-ciri dari perusahaan perseorangan sebagai berikut :
1.      Relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan
2.      Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi
3.      Tidak ada pajak, yang ada adalah punggutan dan retribusi
4.      Seluruh keuntungan dinikmati sendiri
5.      Roda perusahaan diatur secara pribadi
6.      Dapat dipindah tangankan
7.      Jangka waktu perusahaan tidak terbatas atau seumur hidup.

2.2 Peranan Warteg dalam Ekonomi Negara
Pada kurun tahun 1970-an ketika arus urbanisasi besar-besaran mulai terjadi di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia, para pendatang yang mayoritas berasal dari Tegal dan Slawi mencoba peruntungannya di bidang usaha makanan. Pendorong utamanya jelas, bahwa orang-orang Tegal yang merantau memandang kota-kota besar, seperti Jakarta dan sekitarnya merupakan lahan bisnis yang menjanjikan. Mereka pun menamakan warung nasinya dengan nama warteg, karena memang dimiliki oleh orang-orang Tegal. Hampir seluruh usaha rumah makan tersebut di wilayah manapun diberi label “Warteg”. Ini bukan bisnis franchise, tapi istilah warteg itu sendiri memang betul-betul sudah menjadi brand image atau dengan kata lain sudah menjadi istilah yang merakyat di mata masyarakat Indonesia sampai saat ini.
Di Jakarta sendiri ada satu nama warteg yang diberi nama Kharisma Bahari. Warteg ini sudah mempunyai cabang cukup banyak yang tersebar di jabodetabek. Warteg ini mempunyai warna khas yaitu hijau dan kuning pada warna dindingnya serta warna merah pada tulisannya sehingga orang-orang pun mengenalinya dengan baik jika ia melewati warteg ini. Dengan mengusung konsep warteg yang jauh lebih bersih ketimbang warteg lainnya, warteg ini sukses mengumpulkan omzet sebanyak 1 juta hingga 5 juta rupiah per hari tergantung luas tempatnya. Dan kini, warteg Kharisma Bahari sudah ekspansi hingga 92 cabang di sekitaran Jakarta.
Di Jakarta saja, jumlah warteg sebanyak 25.000 buah. Misalnya, omzet yang didapat 2 juta rupiah per hari maka akan didapat data perputaran uang sebanyak 50 miliar per harinya di Jakarta hanya dari konsumen dan pihak warteg saja. Belum lagi, pihak supplier bahan mentah makanan dan minuman, penyedia ruangan sewa (bagi warteg yang sewa), perparkiran di depan warteg. Maka warteg seharusnya dibuatkan aturan-aturan dari pemerintah yang jelas dan berpihak pada warteg dan konsumennya.



2.3 Meningkatkan Keuntungan di Bidang Usaha Warteg
Pertama, jangan selalu memandang bisnis itu identik dengan uang atau keuntungan usaha yang besar. Jika itu satu-satunya alasan untuk menjalankan sebuah bisnis, kemungkinan besar tidak akan berhasil. Mengapa? Karena hampir bisa dipastikan, bulan-bulan atau tahun-tahun pertama kita memulai usaha, kita akan lebih banyak mengeluarkan uang. Misalnya saja, nasi dan lauk pauk yang tidak terjual karena faktor brand image yang belum tertanam di masyarakat.
Kedua, dengan kondisi yang masih terlalu dini dalam bisnis barunya, order dengan jumlah keuntungan usaha yang kecil seharusnya bisa dijadikan pengalaman. Suatu  perjalanan dimulai dengan sebuah langkah, dan mulailah dengan langkah yang kecil. Keuntungan usaha itu tidak hanya berupa materi, tapi bisa juga non materi seperti pengalaman, pengetahuan bahkan kepuasan pribadi.
Ketiga, jangan pernah menolak konsumen yang membeli dalam jumlah kecil.Kita harus tahu bahwa salah satu kebiasaan dari smart konsumen adalah “tidak membeli dalam jumlah besar” di awal pembelian. Mereka cenderung melakukan pembelian coba-coba. Nah, database pelanggan inilah yang sangat dibutuhkan. Memang pada awalnya, keuntungan usaha  sedikit. Tapi setelah itu, kita bisa menggunakan 2 cara untuk meningkatkan keuntungan usaha. Caranya dengan :
1. Up Sell
Kita menawarkan versi produk atau jasa lebih. Contohnya, misalkan kita menjual nasi, ayam goreng dan es teh manis. Anggap keuntungan usahanya hanya 3 ribu rupiah. Memang terhitung kecil.Namun, jika kita melayani dengan penuh senyum dan kesabaran, konsumen pasti merasa bahagia dan keesokan harinya, kita coba berikan penawaran menarik kembali dengan versi yang lebih tinggi, seperti ada dua jenis es teh manis, yaitu gelas sedang, gelas besar, dan gelas jumbo. Ini akan menambahkan sedikit keuntungan untuk kita.
2. Cross Sell
Kita menawarkan lebih dari yang konsumen cari. Contoh cross sell yaitu, misalnya kita hanya membeli ayam goreng saja, dengan sigap pelayannya akan menawari kita “Oreknya mase?”. Kemudian dia menawarkan lagi “Sambal, kuah mase?” Kemudian kita ditawari lagi “Minumnya apa mase?”.
Dan hebatnya, menurut hasil survei pasar, presentase keberhasilan teknik penawaran seperti ini mencapai 70 hingga 80%.

2.4 Cara Meningkatkan Mutu Kinerja Warteg dalam Produksi dan Produktivitas
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata produksi dan produktivitas. Berikut beberapa pengertiannya:
 “Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil tersebut dapat berupa barang ataupun jasa. Selain itu produksi juga merupakan suatu kegiatan memproses input (faktor produksi) menjadi suatu output.”
 “Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi, dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut”
Dalam suatu proses produksi dan produktivitas perusahaan perseorangan, adakalanya mengalami kendala dan hambatan yang dialami. Hal ini karena proses dalam kinerja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu. Faktor-faktor tersebut dapat memberi pengaruh yang cukup besar.
Dalam peningkatan produksi dan produktivitas, peran manajemen sangat diperlukan. Di bidang ini, manajemen memiliki lingkup ruang tersendiri, yaitu manajemen produksi. Dalam melakukan kegiatan produksi ada berbagai faktor yang harus dikelola yang sering disebut sebagai faktor – faktor produksi yaitu :

  1.  Bahan makanan
  2. Peralatan
  3. Manusia atau karyawan
  4. Modal atau uang
  5. Manajemen yang akan memfungsionalisasikan keempat faktor yang lain


Dengan demikian manajemen produksi berkaitan dengan pengelolaan faktor– faktor produksi sedemikian rupa sehingga keluaran (output) yang dihasilkan sesuai dengan permintaan konsumen baik kualitas, harga maupun waktu penyampaiannya. Manajemen  produksi (operasi) bertanggung jawab atas dihasilkannya keluaran (output) baik yang berupa produk maupun jasa yang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan konsumen dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau serta disampaikan tepat pada waktunya.
Bertitik tolak dari tanggung jawab ini maka ukuran kinerja suatu sistem operasi dapat diukur dari :
1. Ongkos Produksi
Ongkos produksi ini meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan makanan yang enak untuk konsumen. Dengan ongkos produksi yang murah diharapkan bahwa makanan dapat dipasarkan dengan harga yang dapat dijangkau oleh konsumen.
2. Kualitas Produk
Kenyataan menunjukan bahwa konsumen tidak hanya memilih makanan yang harganya murah namun juga makanan yang berkualitas, oleh sebab itu baik buruknya suatu sistem produksi juga diukur dari kualitas makanan yang dihasilkan oleh warteg tersebut. Ukuran kualitas makanan yang dimaksudkan disini tentunya yang disesuaikan dengan selera konsumen bukan ukuran kualitas secara bahan semata.
3. Tingkat Pelayanan
Bagi konsumen untuk menilai baik buruknya suatu warteg lebih dinilai dari pelayanan yang dapat diberikan oleh warteg kepada konsumen itu sendiri.

BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Warteg merupakan salah satu contoh brand yang dapat mengaplikasikan strategi pemasaran yang cukup baik sehingga dapat membawanya menjadi market leader di bidang rumah makan kelas menengah ke bawah. Warteg juga secara tidak sadar menggerakkan perekonomian rakyat karena sudah membantu perputaran uang di kota-kota besar di Indonesia.
3.2 Kritik dan Saran
Warteg haruslah lebih bersolek agar tidak tersaingi oleh rumah makan sekelas warteg yang lainnya. Dan ini sudah diawali dengan baik oleh warteg Kharisma Bahari yang tetap menjaga kebersihannya agar tidak dipandang sebelah mata lagi oleh orang-orang. Namun, bagi warteg yang sukses membuka cabang jangan terus membuka cabang sebanyak-banyaknya tapi buatlah dulu standardisasi pembuatan warteg agar jarak warteg yang satu dengan warteg yang lain agak jauh dan tetap mengutamakan persaudaraan sesama pengusaha warteg.


 Daftar Pustaka

DH Basu Swastha DR. 1998. Pengantar Bisnis Modern. Liberty : Yogyakarta.
http://www.tribunnews.com/travel/2015/10/22/pemilik-warteg-ini-sukses-ekspansi-hingga-92-cabang-di-jakarta-sekitarnya-ini-dia-rahasianya